Senin, 22 Juli 2013

Sebuah Dukungan Untuk Ustadz Yusuf Mansur | Islamedia.Co

Sebuah Dukungan Untuk Ustadz Yusuf Mansur | Islamedia.Co pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

TARLING RAMADHAN 1434 H / 2013 PCPM KALIBENING


.
pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

Selasa, 11 Desember 2012

Abad 21, 1 Milyar orang Meninggal Akibat Epidemik Tembakau

Rabu, 30-03-2011
Dibaca: 3154

Yogyakarta- Pada abad 21, diperkirakan sekitar satu milyar orang meninggal akibat epidemik tembakau, termasuk adanya penurunan kualitas hidup pada usia tua jika telah terbiasa merokok pada usia muda. Oleh karenanya, menghentikan kebiasaan merokok merupakan alternatif terbaik dan termurah dalam mencegah munculnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh penggunaan tembakau.
Demikian disampaikan dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK –UMY), dr. Agus Widyatmoko, Sp.PD., dalam training konseling berhenti merokok, Selasa (29/3) siang di Asri Medical Center (AMC). Training yang diadakan hingga Rabu (30/3) ini diselenggarakan oleh FKIK – UMY dan bekerjasama dengan AMC yang telah membuka klinik berhenti merokok untuk memberikan konsultasi bagi perokok aktif yang berkeinginan untuk berhenti merokok.
Menurutnya, terjadi penurunan kualitas hidup secara tajam di usia tua ketika perokok telah memulai aktivitas merokoknya pada usia muda. Pada abad 20, epidemik tembakau telah membunuh 100 juta manusia di seluruh dunia dan diperkirakan akan mencapai satu milyar orang di abad 21. Penggunaan tembakau, dikatakan Agus, juga menjadi faktor risiko bagi beberapa penyebab kematian di dunia, diantaranya penyakit jantung dan stroke. “Namun penggunaan tembakau merupakan penyebab kematian di dunia yang sebenarnya dapat dicegah,” terang Agus.
Ia mengungkapkan satu orang meninggal setiap enam detik akibat tembakau. Tembakau juga tercatat telah membunuh sepertiga hingga setengah dari jumlah total perokok yang menghisap rokok dalam kurun waktu 15 tahun. “Hari ini, tembakau juga menyebabkan satu dari sepuluh kematian pada orang dewasa di dunia. Jika kondisi ini dibiarkan, maka diperkirakan sekitar 500 juta orang yang hidup hari ini akan meninggal akibat tembakau,” urai Agus.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan jika angka kejadian orang yang meninggal akibat serangan jantung di Indonesia saat ini cenderung meningkat dan hal ini justru terbalik dengan keadaan di Amerika Serikat yang mengalami penurunan. “Di Negara maju, kesadaran orang akan pentingnya menjauhi rokok telah meningkat, termasuk dengan proteksi yang dilakukan pemerintahnya sehingga kematian akibat penggunaan tembakau di Negara maju, misalnya Amerika Serikat, telah menurun hingga 9%. Namun, di Negara berkembang, kematian akibat tembakau justru meningkat hingga dua kali lipat, dari 3,4 juta jiwa orang menjadi 6,8 juta orang,” paparnya.
Data yang dirilis World Health Organization (WHO) pada 2008 juga menunjukkan jika penyakit kardiovaskuler atau jantung telah menyebabkan 26,8 juta pria dan 31,5 juta perempuan meninggal dunia. “Di Negara berkembang, penyakit jantung iskemik menjadi penyebab kematian kedua dengan 9,4%, sementara penyakit serebrovaskuler atau lebih dikenal dengan stroke menempati peringkat kelima penyebab kematian seseorang dengan 5,65%,” jelas Agus. Sementara itu, perokok pasif mengalami risiko penyakit jantung koroner sebanyak 25% – 30% jika terpapar dengan asap rokok.
Dengan melihat kenyataan tersebut, Agus mengatakan tanpa kesadaran dari masyarakat untuk berkomitmen dalam menjauhkan diri dari tembakau, maka aktivitas merokok akan menyumbangkan 10% dari kematian global. “Oleh karenanya, menghentikan merokok merupakan alternatif terbaik dan termurah daripada mengobati penyakit yang disebabkan oleh tembakau,” tandas Agus. (umy.ac.id)


Tags: anti tembakau
pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

http://radiomu.web.id/listen/mediaplayer.php

pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah
pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah
Din Syamsuddin: Kualitas, Persaingan dan Daya Saing, Tiga Kata Kunci Kuasai Era Globalisasi
Minggu, 09-12-2012
Dibaca: 224



Magelang - Prof Dr HM Din Syamsuddin MA, Ketua Umum PP Muhammadiyah, berbicara sebagai keynote speech di forum "The International Symposium for School Networking and Collaboration" di Grand Artos Aerowisata Hotel and Convention Magelang, Sabtu (8/12/2012). Menurutnya era globalisasi membawa 3 'kata kunci' dari keniscayaan, yaitu kualitas, persaingan dan daya saing. Sebuah kelompok atau suatu bangsa yang menguasai ketiga kata kunci globalisasi ini akan mampu bertahan dan dapat memenangkan 'perlombaan' di era globalisasi ini.

Hadir dalam acara ini Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Walikota Magelang maupun lainnya. Selain itu berbicara di forum simposium internasional ini diantaranya Prof Dr Yogi Tashihiko dari Tottory University Japan, Pahri H SAg MM (Kepala SMK 07 Gondang Legi Malang, Fathurrahman (konsultan pendidikan), Prof Dr Ir Imam Robandi MEc.

Simposium ini dalam rangkaian semarak Milad 1 Abad Muhammadiyah, yang dilaksanakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang. Selanjutnya Din Syamsuddin juga menandatangani serta meluncurkan Pusat Perpustakaan dan Laboratorium Bahasa SD Mutual, Majalah Mutualista SD Mutual, Robotic Centre SMA Muhammadiyah 1, SMP Muhammadiyah Pre International Islamic School, Business Centre SMK Muhammadiyah dan Buku Sejarah Muhammadiyah Kota Magelang "Fajar Baru Peradaban Ummat".

"Ketika kita berlomba, acuannya jangan kepada sekolah-sekolah yang belum maju, tetapi harus mengacu kepada yang terbaik," katanya. Sebelumnya Din Syamsuddin meresmikan gedung pusat perpustakaan dan laboratorium bahasa SD Mutual Kota Magelang.

Di halaman SD Mutual Kota Magelang, Din Syamsuddin juga melepas 100 balon dengan dikelilingi puluhan siswa SD Mutual Kota Magelang. Selain itu Din juga meninjau business centre SMK Muhammadiyah Kota Magelang. Din juga meninjau "Robotic Centre" SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang, dan berdialog dengan guru dan siswa. Beberapa prasasti peresmian dan launching juga ditandatangani Din Syamsuddin. (dzar)

Movie SAS 13 No 1

pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

Movie SAS 13 No 2

pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

Jumat, 27 Juli 2012

Dakwah Muhammadiyah Harus Bersifat Mencerdaskan, Membebaskan dan Memberdayakan

Dakwah Muhammadiyah Harus Bersifat Mencerdaskan, Membebaskan dan Memberdayakan
Jum'at, 27-07-2012
Dibaca: 288



Yogyakarta- Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Pengajian Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (26-28 Juli 2012). Peserta berasal dari pimpinan dan pengurus Muhammadiyah, baik ditingkatan pusat, wilayah maupun daerah, termasuk di dalamnya undangan khusus. Pengajian Pengajian Ramadhan 1433H kali ini mengambil tema ”Dakwah Pencerahan Untuk Kaum Mustad’afin: Dari Teologi Ke Praksis Gerakan”.



Acara ini dibuka langsung oleh ketua umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin. Dalam membuka sambutan sebelum menyampaikan ceramah iftitah, Prof. Dr. Din Syamsuddin mengingatkan kepada peserta bahwa Pengajian Ramadhan bukan hanya merupakan ajang silaturahmi, tetapi juga ajang silatul fikri dan silatul ilmi. Hal ini disampaikan untuk menegaskan tema Pengajian Ramadhan tersebut, sebab para peserta terutama adalah para cendekiawanatau cerdik pandai di Muhammadiyah.



Prof. Dr. Din Syamsuddin yang mengutip sejarahwan Taufik Abdullah menyatakan, ada tiga kata penting yang menjadi nalar dimensi pencerahan yang dilakukan oleh Muhammadiyah yaitu mencerdaskan, membebaskan dan memberdayakan. “Hal inilah yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dan sekarang sedang dikembangkan. Inilah jasa besar Muhammadiyah bagi bangsa dan negara dalam membangun peradaban,” jelasnya. Din Syamsuddin mengungkapkan tiga kata dasar sebagai dimensi pencerahan tersebut berkait erat dengan dakwah pencerahan bersinggungan dengan gerakan Muhammadiyah, dan ini dilakukan bukan hanya dalam teori, tetapi juga praksis gerakan Muhammadiyah.



Apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah dihadapkan pada tantangan yang besar, satu diantaranya adalah ad-dzulumat (kegelapan). Dunia yang diliputi oleh kegelapan ini adalah sebuah kerusakan dunia yang bersikat akumulatif. Mengahadapi faktor-faktor prima kausa, yaitu dimana hampir setengah dari penduduk dunia berada dibawah garis kemiskinan, upaya-upaya penyelamatan dunia seringkali salah dan kaprah. Bahkan seringkali upaya yang dilakukan justru pembodohan. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan yang penuh ketimpangan.



Karena itu dakwah perlu dilakukan pencerahan, yaitu upaya yang memperbaiki sistem dunia dimana sistem dunia tidak bertuhan (antroposentrisme) atau tidak ada dimensi eskatologisnya. Artinya, dakwah pencerahan kehidupan perlu ada pertanggungjawaban. Kerusakan dunia ini diakibatkan oleh HAM yang tidak ada pertangungjawabannya.



Prof. Dr. Din Syamsuddin mencontohkan pembangunan yang penuh dengan ketimpangan. Pada saat pencapaian pertumbuhan yang cukup tinggi, justru kemiskinan tumbuh dimana-mana. Kita lihat jumlah rakyat miskin di Indonesia ada 31 juta, kemiskinan ini jika diasumsikan pendapatan penduduk sebesar 1$ USD, tetapi jika tersebut dinaikkan menjadi 2$ USD maka jumlah rakyat miskin ada 107 Juta. Mengapa harus 2$ USD, sebab pendapatan 1$ USD tidak mungkin mencukupi kebutuhan makan dalam sehari, misalnya jika dikrus kan 1$ USD adalah Rp. 10.000,-.



Menghadapi ini, menurut Din Syamsuddin, dunia Islam belum menjawab apa, bahkan justru seringkali karikatif. Lalu, hal seperti apa yang bisa dilakukan? kaum mustad’afin adalah bagian dari kita, mereka miskin bukan karena mereka malas, tetapi mereka miskin karena termiskinkan baik secara struktural dan kultural. “Karena itulah Muhammadiyah lahir dan memunculkan model-model praksis pemberdayaan. Di Muhammadiyah, dakwah pencerahan dalam bentuk pemberdayaan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) tetapi juga harus dipikul oleh semua warga Muhammadiyah,” pungkasnya.


Tags: muhammadiyah, pengajian, ramadhan, umy, pemberdayaan,
pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

JADWAL TARLING PCPM KALIBENING

Assalamualikum ww
Dalam acara buka bersama sekaligus Musywarah membahan mengenai agenda kegiatan tarling PCPM Kalibening tanggal 27 Juni 2012 bertempat di Gedung BTM Kalibening  lantai 2, dihadiri kurang lebih 20 jajaran personalia pimpinan cabang dan para senior, yg kini telah menjabat di PCM Kalibening,telah menyusun jadwal kegiatan tarling sebagai berikut
No   Hari / Tanggal            Waktu       Tempat                    Petugas                                  Keteramgan
1     Ahad 29 Juni 2012    14.50        Ranting Sawalan      P Pono dan    Diyat                Transportasi Mobil
2     Senin 30 Juni 2012      18.30        Ranting Sidakangen  Joko dan  Suleman               Kumpul di depan
3     Selasa 31 Juni 2012       18.30        Ranting Banurejo     Aman dan Sarwono            Rumah Bp Rofi
4     Rabu 1 Agustus 2012     18.30       Ranting Kr anyar      Daryono                              
5     Rabu 1 Agustus 2012     18.30     Ranting xbeninggnung Hidayanto
6     Kamis 2 Agustus 2012   18.30     Ranting Bedana          Rohidin dan Joko
7     Jum'at 3 Agustus 2012   18.30    Ranting Gn Sari          Sulhan dan Agus Budiyono
8     Sabtu  4 Agustus 2012  18.30     Ranting Gamblok       Noto dan Leman
9     Sabtu  4 Agustus 2012   18.30    Kanoman                   Ali Muakif
10   Minggu 5 Agustus 2012  18.30    Karanggondang         Kurniawan
11   Senin    6 Agustus 2012   14.50   Margasari                  Rofi dan Burhan
Demikan jadwal tarling mohon bagi petugas bisa melaksanakan sesuai dg hari dan tanggalnya dan untuk Ranting2 yg berketempatan untuk mempersiapkan diri terimakasih
Wasalamualikum ww.

                                                                                                                                                                                                                                 

pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

Jumat, 22 Juni 2012

Karya Seni Dilelang Untuk 'JENDERAL SOEDIRMAN'

Kapanlagi.com - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melelang puluhan karya senirupa dari para seniman Muhammadiyah untuk membiayai pembuatan film Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman yang diperkirakan membutuhkan dana Rp30 miliar.

"Pameran dan lelang ini untuk penggalangan dana bagi pembuatan film dokumenter Jenderal Soedirman," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Dr. H. Suyatno, M.Pd yang membuka Pameran Senirupa Islami Kepada Matahari bersama dan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Tohari di Uhamka Pasar Rebo Jakarta, Senin (09/01/2011).

Seni yang dipamerkan ini berupa karya senirupa kaligrafi hingga bentuk gambar timbul di atas bingkai logam. Rektor Uhamka menjadi pembeli pertama karya senirupa tersebut seharga Rp30 juta.

Para seniman perupa Muhammadiyah tersebut antara lain Ahmad Zaenuri, Tri Purwanto, Rispul hingga Saiful Adnan yang karya-karyanya dikoleksi Mahatir Mohammad hingga Raja Fahd.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah bidang Majelis Lingkungan Hidup dan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Sukriyanto AR mengatakan, film kolosal Jendral Soedirman ini dijadwalkan sudah mulai syuting akhir Juli dan bisa tayang pada Hari Pahlawan 10 November tahun ini.

"Sutradaranya masih tentatif, kemungkinan Eros Djarot, sedangkan bintang-bintangnya masih akan dipilih melalui sejumlah audisi casting," katanya.

Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, bahwa film kisah hidup Jenderal Soedirman ini bukanlah film pertama yang diprakarsai oleh Muhammadiyah, karena sebelumnya sudah ada film Sang Pencerah yang mengisahkan tentang KH Ahmad Dahlan yang digarap Hanung Bramantyo.

Ia juga mengingatkan film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel Andrea Hirata mengisahkan bagaimana sekolah Muhammadiyah yang miskin di Belitong mampu memperkaya pikiran dan hati sejumlah anak pulau terpencil.

Sementara itu Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Tohari mengatakan, banyak yang tidak tahu bahwa Jenderal Soedirman adalah seorang pemuda Muhammadiyah dan tokoh Hizbul Wathon, sehingga kisah-kisah tentang Jenderal Soedirman selama ini tak pernah mengungkap sisi ke-Muhammadiyahannya.

"Tidak salah kalau ada pernyataan di darah TNI mengalir darah Muhammadiyah, karena panglima bintang enamnya saja pemuda Muhammadiyah," kata Hajriyanto yang datang mewakili Ketua MPR Taufik Kiemas yang berhalangan hadir karena sakit.

Din juga mengatakan pameran senirupa ini menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak antiseni. Namun demikian seni yang diusung Muhammadiyah bukanlah seni untuk ekspresi kebebasan seperti di Barat.

"Seni yang kami usung adalah seni untuk Illahi, seni untuk ibadah, seni untuk dakwah, seni untuk pengabdian dan seni untuk pencerahan," kata Din. (antara/dar)
pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

Jendral Soedirman Segera Difilmkan


Published On: Fri, Jan 6th, 2012
Featured / Film | by Kamila Bawazier G+
Jendral Soedirman Segera Difilmkan

Kabar baik bagi perfilman Indonesia. Ditengah beredarnya film-film horor semi porno yang meresahkan masyarakat, masih ada beberapa pihak yang peduli untuk membuat film berkualitas.

Setelah sukses dengan kisah Ahmad Dahlan dalam Sang Pencerah, Muhammadiyah berencana ikut memproduksi film kehidupan Jendral Soedirman.

Menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis Lingkungan Hidup dan Lembaga Seni Budaya, Syukriyanto AR, film ini dibutuhkan untuk memberi contoh teladan kepada generasi muda.

“Kita butuh keteladanan pemimpin yang berintegritas, jujur, rela berkorban demi kemajuan bangsa, sebagaimana yang ditunjukkan oleh tokoh Jenderal Soedirman,” katanya seperti yang dilansir Antara.

Film ini nanti akan berdasarkan riset dari buku biografi sang Jendral yang ditulis oleh beberapa pengarang serta hasil wawancara dari sahabat dan keluarga Jendral Soedirman.

Penulis skenario film tersebut Koesyuliadi,mengatakan jika film ini akan terbagi tiga sekuel. Sekuel pertama, ketika ia di Cilacap dan terlibat aktif dalam gerakan kepanduan Hizbul Wathan serta aktif sebagai guru sekolah Muhammadiyah.

Sekuel kedua akan menampilkan perjuangannya di Yogyakarta serta pertemuannya dengan Letkol Soeharto dan Sultan Yogyakarta.

Sekuel ketiga akan menyajikan perjuangan gerilya Jenderal Soedirman pada saat Revolusi

Sukriyanto AR: Kita Siapkan 3 Sekuel Film Jenderal Sudirman


Yogyakarta- Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman akan segera difilmkan. Film Jenderal Soedirman ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme, jiwa persatuan dan kesatuan, serta kepemimpinan. Film bergenre biografi sejarah ini akan dibuat Juli mendatang. Rencana pembuatan film yang sarat dengan nilai-nilai sejarah itu dikemukakan ketua PP Muhammadiyah Majelis Lingkungan Hidup dan Lembaga Seni Budaya, H Syukriyanto AR kepada wartawan di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah (05/01/2012).
 
 
Menurutnya, pembuatan film ini sangat tepat disaat bangsa Indonesia tengah mengalami krisis keteladanan, krisis nasionalisme dan patriotisme. “Saat ini bangsa kita tengah mengalami krisis keteladanan di kalangan pemimpin. Selain itu juga mengalami krisis nasionalisme dan patriotism. Lihat saja saat ini sedikit-sedikit konflik. Rasa nasionalisme dan patriotism sudah menurun,” ujar Syukriyanto.
 
 
Hadirnya film yang menampilkan kisah hidup dan perjuangan Jenderal Soedirman, lanjut Syukriyanto  dapat memberikan inspirasi dan membangun kesadaran akan penting nasionalisme dan jiwa patriotism. “Kita butuh keteladanan pemimpin yang berintegritas, jujur, rela berkorban demi kemajuan bangsa, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Jenderal Soedirman," jelasnya.Jenderal Soedirman, tambah Syukriyanto merupakan tokoh besar yang dapat memberikan keteladanan yang dilandasi oleh karakter kepemimpinan yang kuat dan memiliki semangat patriotism. Selain itu, Jenderal Soedirman memiliki spiritualitas, keteguhan dalam memegang prinsip dan kesederhanaan yang pada akhirnya membentuk sebuah charisma.
 
 
Skenario Film yang berlatar belakang kehidupan dan perjuangan Jenderal Soedirman ini akan ditulis oleh Koesyuliadi, seorang penulis skenario film-film pendek. Kepada wartawan, Koesyuliadi menegaskan film Jenderal Soedirman ini berdasarkan riset sejumlah buku-buku biografi Jenderal Soedirman yang ditulis oleh berbagai penulis. Selain itu, dilakukan sejumlah wawancara dengan keluarga dan sahabat Jenderal Soedirman.
 
 
Berdasarkan riset dan wawancara, lanjt Koesyuliadi, film ini akan terbagi pada 3 skuel. Pertama, skuel saat Sodirman di Cilacap, dimana ia terlibat aktif dalam gerakan kepanduan Hizbul Wathan dan aktif sebagai guru sekolah Muhammadiyah. Kedua, skuel Yogya. Pada skuel ini akan ditampilkan perjuangan Jenderal Soedirman saat di Yogya. Selain itu akan dipaparkan pertemuannya dengan Letkol Suharto dan Sultan Yogyakarta. Ketiga, skuel gerilya. Skuel ini akan disajikan perjuangan gerilya Jenderal Soedirman pada saat Revolusi Kemerdekaan. Koesyuliadi berharap film Jenderal Soedirman ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda akan pentingnya keteladanan, nasionalisme dan patriotisme

Kemerdekaan.
pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

TRAILLER bait surau

pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

Film "Bait Surau" Dirilis di Tengah Tanwir Muhammadiyah

Peluncuran film Bait Surau, Kamis (21/6/2012) di Bandung, Jawa Barat. Film yang dibintangi Rio Dewanto dan Ihsan Taroreh itu akan tayang perdana pada malam pertama Ramadhan, 19 Juli 2012.
1

TERKAIT:

* Rio Ingin Atiqah Sutradarai Klip Videonya
* Cok Simbara: Ada yang Bikin Saya Jatuh Hati
* Astri Nurdin Belajar dari Penyandang Bisu-Tuli

BANDUNG, KOMPAS.com — Di tengah penyelenggaraan Tanwir Muhammadiyah di Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/6/2012), terselip acara peluncuran film Bait Surau. Film yang dibintangi Rio Dewanto dan Ihsan Taroreh itu akan tayang perdana pada malam pertama Ramadhan, 19 Juli 2012.

Peluncuran film itu dihadiri sutradara film, Kuswara Sastra Permana, serta para pemain, seperti Ihsan, Astri Nurdin, Tahta Perlawanan, dan Cok Simbara. Sang pemeran utama, Rio, tidak hadir.

Menurut Kuswara, pihaknya memasang slogan untuk film ini "Memberi untuk Bangsa". Salah satu alasannya adalah seluruh pendapatan yang didapatkan dari pemutaran film ini bakal disumbangkan untuk sekolah dan sarana ibadah.

"Daftar sekolah dan tempat ibadah yang akan menjadi sasaran bantuan akan dirilis kemudian karena kami masih merampungkan verifikasi," kata Kuswara.

Bait Surau berkisah mengenai pria dari kota, diperankan Rio Dewanto, yang pergi ke desa nelayan di pantai utara. Kedatangannya ke sana berawal dari pengalaman yang mengubah jalan hidupnya terkait dengan istrinya, Nadia.

Menurut pemain senior, Cok Simbara, yang berperan sebagai Abah, cerita film ini sebetulnya sederhana, yakni mengajak orang kembali beribadah. Namun, justru itulah kekuatannya dibandingkan dengan film saat ini.
pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

Alumni Muallimin Muhammadiyah Tebet Sutradarai Film Bait Surau


Jum'at, 22-06-2012
Dibaca: 242



Bandung – Two Synergy Pictures bersama LAZIS Muhammadiyah (LAZISMU) telah meproduksi film Bait Surau yang diangkat dari Novel Bait Surau dan ditulis oleh Rakha Wahyu serta Yus Ismail berdasarkan scenario asli oleh S. Richyana sekaligus sebagai pemilik ide awal dari cerita dalam novel ini. Sementara itu sutradara untuk film Bait Surau ini adalah alumni dari Muallimin Muhammadiyah Tebet, Jakarta, Kuswara Sastra Permana



Hal tersebut diungkapkan Direktur Fundrising LAZISMU Nanang Q. el-Ghazal dalam launching film Bait Surau di sela sidang Tanwir Muhammadiyah di Hotel Horison, Bandung, Kamis (21/06/2012). Nanang menambahkan, keinginan Lazismu untuk bekerjasama dalam memproduksi film Bait Surau adalah keinginan LAZISMU untuk memberikan tayangan film yang mendidik sekaligus bernuansa religi dalam menyambut bulan Ramadhan ke depan. “film ini ringan, pas untuk memeriahkan Ramadhan dan secara pesan sangat dalam, yaitu mengajak untuk kembali kepada jati diri yakni agama disimbolkan dengan sholat dan membangun surau,” jelasnya. Hasil film Bait Surau ini menurut Nanang, nantinya akan didonasikan untuk program-program kepedulian sosial, “Hasil dari film Bait Surau diantaranya akan digunakan untuk rehabilitasi sarana pendidikan dan sarana tempat ibadah,” jelasnya.



Sementara itu ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam sambutannya pada launching film Bait Surau mengungkapkan, bahwa Muhammadiyah sangat mengapresiasi film Bait Surau , dan sebelumnya Muhammadiyah sudah banyak mendukung dan mengapresiasi film-film religi Islami seperti Sang Pencerah, Ayat-ayat cinta, Di Bawah Lindungan Ka’bah, dll. Din Syamsuddin berharap kesuksesan film-film sebelumnya dapat diikuti oleh film Bait Surau.

Launching film Bait Surau ini digelar di Manglayang Room, Horison Hotel, bersamaan dengan gelaran Tanwir Muhammadiyah yang dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat. Hadir dalam launching tersebut adalah Cok Simbara, Astri Nurdin, Melissa Latar, dan Ihsan Taroreh.

Film yang mengambil lokasi gambar di Banten dan Jakarta ini, akan hadir di bioskop-bioskop tanah air pada bulan Juli 2012, nantinya film inio akan menjadi alternative hiburan dan memberi warna bagi umat muslim pada saat menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan 1433 H atau 2012. (dzar)(mac)
pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah

Soetrisno Resmi Serahkan Sertifikat Rumah PAN pada Muhammadiyah

Jumat, 22/06/2012 03:07 WIBMuhammadiyah yang digelar di Bandung, jadi ajang resmi penyerahan wakaf gedung berlantai 7 yang selama ini menjadi Kantor DPP PAN atau akrab disebut Rumah PAN, dari Soetrisno Bachir pada Muhammadiyah. Gedung itu berada di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan.

Penyerahan sertifikat gedung berlantai tujuh itu diserahkan langsung pada Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin di Hotel Horison, Jalan
Pelajar Pejuang, Kamis (21/6/2012) malam. Soal wakaf gedung ini sudah pernah dilontarkan Soetrisno saat menghadiri pengajian 'Pancasila' di kantor PP Muhammadiyah, awal Juni lalu.

Soetrisno mewakafkan gedung tersebut untuk dimanfaat menjadi tempat bermanfaat bagi Muhammadiyah. Selain itu, Soetrisno juga mewakafkan dirinya untuk berkiprah di Muhammadiyah. Langkah itu diambil setelah ia malang melintang di dunia politik.

Sebelum menyerahkan sertifikat, ia sempat menyampaikan sejumlah gagasan untuk Muhammadiyah. Menurutnya selain menjalankan doktrin akidah dan muamalah, ke depan Muhammadiyah juga harus membangun doktrin ekonomi.

"Dengan sumber daya manusia (Muhammadiyah) yang puluhan juta jumlahnya dan pintar-pintar, tentu itu potensi besar, untuk membangun ekonomi bila semuanya disinergikan. Saya akan bersama-sama dengan majelis ekonomi PP Muhammadiyah untuk merancang program atau gerakan ekonomi," kata mantan Ketua DPP PAN itu.

Menurutnya jika sebagian besar kader Muhammadiyah jadi wirausahawan sukses, maka ke depan Muhammadiyah akan semakin makmur dengan sokongan dana demi melancarkan dakwah-dakwahnya.

Ia pun menggambarkan dengan pemberian gedung tujuh lantai, tentu akan lebih kaya jika Muhammadiyah memiliki banyak anggota dari kalangan wirausahawan yang dermawan.

Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin menyambut baik pemberian gedung dan gagasan Soetrisno. "Saya ucapkan selamat datang kembali. Kini Bang Tris sudah kembali ke jalan yang benar," ucap Din.

Ia pun sempat memaparkan perbedaan aktif di persyarikatan dengan partai pada Soetrisno. "Jika di persyarikatan hanya mendapat pahala, maka di partai mungkin dapat imbalan. Kemudian jika di partai mendapatkan kursi, di persyarikatan hanya akan dapat ayat kursi," ucap Din yang disambut tawa peserta tanwir.

Sementara itu, gedung pemberian Soetrisno akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan dakwah Muhammadiyah. Namun belum
dipastikan gedung itu akan dijadikan apa.
pelopor Pelaangsung Penyempurna Aamal Usaha Muhammadiyah